Analis perusahaan riset ekuitas, KeyBanc Capital Markets Justin Patterson membeberkan alasan Spotify melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK ) pada 1.500 karyawan, karena platform streaming musik ini tengah melakukan perombakan sistem kerja. Adapun perombakan sistem kerja ini dilakukan Spotify dengan cara melakukan investasi besar besar pada teknologi kecerdasan buatan atau AI guna meningkatkan margin bagi divisi podcasting dan audiobook. "Spotify kini mulai beralih menggunakan AI ketimbang melakukan perekrutan, hal ini dibuktikan dengan adanya peluncuran AI DJ dan AI Voice Translation dalam platform Spotify," kata Patterson, mengutip CNN International.

Selain membantu Spotify meluncurkan fitur – fitur baru penyematan teknologi AI juga meningkatkan efisiensi perusahaan sehingga Spotify dapat menekan pembengkakan kerugian ditengah lonjakan inflasi pasar global. “Teknologi AI membantu Spotify membangun database lagu dari sini lahirlah playlist seperti "Daily Mix" dan "Discover Weekly", serta daftar putar yang disebut "Time Capsules" dan "On Repeat,” jelas Reece Hayden, analis senior di ABI Research. Kendati kecanggihan teknologi AI memiliki sejumlah kelebihan, namun imbas kehadiran teknologi buatan tersebut belakangan telah memicu ancaman serius bagi para karyawan terkait adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Cuitan dengan Tagar PrabowoGibran2024 di Akun X Kemenhan Dilaporkan ke Bawaslu Tujuh Desa di NTT Gagal Salur Dana Desa Tahap III 2023 Gegara Kepincut Kecanggihan AI, Spotify PHK 1.500 Karyawan

ASN di NTT Harus Jaga Netralitas dalam Pemilu Bantu Maung Menang, Gelandang Muda Persib ini Senang Dipercaya Bojan Hodak Turun Lawan Dewa United Materi Sejarah SMA: Akar akar Demokrasi di Indonesia

Kemenperin Dalami PHK 1.500 Karyawan Pabrik Ban di Cikarang Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 93 94 Kurikulum Merdeka: Membandingkan Isi Teks Halaman 3 Prediksi ini diungkap oleh lembaga survey MLIV Pulse, dari laporannya tercatat sebanyak dua pertiga dari 292 karyawan mulai khawatir apabila pekerjaannya berisiko tergantikan oleh kecerdasan buatan.

“Ada perang AI yang sangat menarik yang muncul di antara perusahaan teknologi,” kata Profesor Ilmu Komputer Universitas Southampton Wendy Hall kepada Bloomberg TV. Hal senada juga dilontarkan World Economy Forum (WEF), berdasarkan hasil survei ke lebih dari 800 perusahaan mulai beralih ke teknologi AI. WEF menyebut setidaknya jumlah lapangan kerja di tahun 2027 akan berkurang 14 juta, dari sebelumnya 83 juta posisi menjadi 69 juta posisi, imbas adopsi teknologi AI.

Sebagai informasi Spotify bukanlah satu – satunya perusahaan yang melakukan PHK demi teknologi AI. Tercatat selama 2023 ini, sudah ada beberapa perusahaan global yang menggantikan peran karyawan pada teknologi AI. Di antaranya kantor berita teknologi asal Amerika CNET yang dilaporkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap selusin karyawan atau sekitar 10 persen dari total staff pada awal Maret 2023. Langkah serupa juga diambil perusahaan penyimpanan cloud Dropbox Inc yang baru – baru ini mengumumkan langkah pemangkasan hubungan kerja (PHK) dengan mengurangi pekerja globalnya sebesar 16 persen atau sekitar 500 staff pada Kamis (27/4/2023).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *