Sabtu (8/7/2023) kemarin Jepang menandai satu tahun pembunuhan mantan Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe yang ditembak mati selama pidato pemilihan pada 2022 oleh seorang pria. Pria tersebut marah karena menduga Shinzo Abe ada kaitan dengan Gereja Unifikasi di negara itu. Sebelumnya, kematian PM terlama di Jepang yang terekam dalam video, mengguncang negara yang tidak terbiasa dengan kekerasan senjata itu.

PM Fumio Kishida dan pejabat senior lainnya serta anggota parlemen Jepang bergabung dengan istri mendiang Shinzo Abe, Akie Abe, pada upacara peringatan pribadi di sebuah kuil Buddha di Tokyo. Masyarakat pun diizinkan untuk meletakkan bunga setelah kebaktian berakhir. Dikutip dari laman Channel News Asia , Minggu (9/7/2023), di antara mereka terdapat seorang warga bernama Tsuu Ogawa (49) yang merupakan seorang pekerja hotel.

Izin Acara Desak Anies di Jogja Mendadak Dicabut, Cak Imin Beri Pesan Menohok: Ini Negara Demokrasi Tak Ada Kampanye Akbar untuk Capres Cawapres AMIN di Jateng, Ini Penjelasan KPU Mantan Menteri Pendidikan yang Jadi Perdana Menteri Prancis Ini adalah Gay, Usianya 34 Tahun

Desak Anies di Jogja Batal Digelar, Cak Imin: Tolong Jangan Ganggu Upaya Kita Memajukan Bangsa Bukti Kemalasan Guru Ngaku Dipecat via WA, Masuk saat Pencarian Dana BOS, Kepsek: Pentingkan Bertani Halaman 4 Kader Partai Pengusung Anies Cak Imin dan Ganjar Mahfud di Banten 'Membelot' Dukung Prabowo Gibran

Skandal Suap Ratusan Juta Yen, Kejaksaan Tokyo Gerebek Kantor Faksi Shinzo Abe Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 93 94 Kurikulum Merdeka: Membandingkan Isi Teks Halaman 3 Ia merayakan ulang tahunnya pada hari Abe dibunuh.

"Saya kaget hal mengerikan seperti ini bisa terjadi di Jepang, dan saya berdoa semoga hal seperti itu tidak pernah terjadi lagi," kata Ogawa sambil membawa bunga ke kuil. Abe dikenang karena mengejar kebijakan ekonomi yang bertujuan mengakhiri deflasi selama bertahun tahun. Termasuk pelonggaran moneter yang agresif, stimulus fiskal dan deregulasi.

Namun pengamat mengatakan bahwa langkah langkah itu juga membuka kesenjangan pendapatan. Abe yang mengundurkan diri pada 2020, turut memperjuangkan kebijakan pertahanan agresif yang meningkatkan pengeluaran militer. Ia juga menafsirkan kembali konstitusi penolakan perang Jepang, memungkinkan pasukan Jepang bertempur di luar negeri untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia Kedua.

"Saya akan mendukung politisi yang menjalankan pekerjaan pemerintahan Abe," kata seorang pekerja kantoran berusia 35 tahun, Atsuhiro Ueda, saat bergabung dengan pendukung lainnya di kuil itu. Sementara itu, PM Kishida memang mundur dari agenda ekonomi Abe, namun ia ternyata mempertahankan kebijakan hawkish pendahulunya itu. Kishida mengumumkan pada tahun lalu bahwa Jepang akan menggandakan belanja pertahanan.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *