Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meminta agar pemerintah Indonesia lebih bertindak secara cepat ikut serta dalam menangani perang yang terjadi antara Palestina melalui kelompok Hamas melawan Israel. "Meminta kepada pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti saat jumpa pers di Kantor PPP Muhamadiyah, Jakarta, Rabu (11/10/2023). Tak hanya itu, Mu'ti mengatakan, pihaknya menyoroti upaya pemerintah Indonesia dalam memperkuat langkah kerja sama dengan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan organisasi masyarakat (Ormas) Islam lainnya.
Hal itu penting menurut Mu'ti agar penyelesaian konflik Palestina Israel bisa segera terwujud. "Memperkuat langkah langkah maju yang telah dilakukan selama ini dalam penyelesaian konflik Israel Palestina melalui Perserikatan Bangsa Bangsa, Organisasi Kerjasama Islam, dan jalur jalur lainnya," beber dia. Tak hanya itu, Mu'ti juga meminta agar seluruh masyarakat di Indonesia untuk dapat menyikapi seluruh pemberitaan terkait perang Palestina vs Israel ini secara profesional.
Izin Acara Desak Anies di Jogja Mendadak Dicabut, Cak Imin Beri Pesan Menohok: Ini Negara Demokrasi Tak Ada Kampanye Akbar untuk Capres Cawapres AMIN di Jateng, Ini Penjelasan KPU CEO Baru Manchester United Beberkan Sisi Gelap MU, Omar Berrada Bingung Aturan Transfer Pemain
Survei Ada di Bawah, Timnas AMIN Optimistis Anies Cak Imin Mampu Taklukan Kandang Banteng di Jateng Bukti Kemalasan Guru Ngaku Dipecat via WA, Masuk saat Pencarian Dana BOS, Kepsek: Pentingkan Bertani Halaman 4 Desak Anies di Jogja Batal Digelar, Cak Imin: Tolong Jangan Ganggu Upaya Kita Memajukan Bangsa
Jadwal, Prediksi dan Live Streaming RCTI Timnas Indonesia vs Jepang di Piala Asia 2024, Kubo Fokus Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 93 94 Kurikulum Merdeka: Membandingkan Isi Teks Halaman 3 Kata dia, hindari seluruh penyebaran berita yang tidak diketahui dan dipercayai sumbernya, guna menghindari terjadinya hoaks yang justru dapat memperkeruh suasana.
"Tidak terprovokasi oleh berbagai informasi provokatif, hoaks, dan menyesatkan yang disampaikan oleh pihak pihak tertentu yang memanfaatkan perang Israel Palestina untuk kepentingan politik tertentu yang berpotensi menimbulkan masalah di dalam negeri," tukas dia. Sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memberikan respons terkait dengan konflik atau perang yang terjadi antara Palestina melalui kelompok militan Islam, Hamas dengan Israel. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan, pihaknya merasa prihatin dengan kondisi yang ada saat ini, karena perang tersebut telah mengakibatkan ribuan warga meninggal dunia.
"Sangat prihatin dengan perang Israel Palestina dan menyampaikan duka cita yang mendalam atas ribuan masyarakat sipil yang meninggal dunia dan luka luka," kata Mu'ti saat jumpa pers di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (11/10/2023). Dirinya lantas menyinggung peran Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang memiliki tanggung jawab dalam menjaga keamanan dunia. PP Muhammadiyah kata Mu'ti mendesak agar dewan keamanan PBB segera melakukan langkah strategis agar perang yang melibatkan Palestina dengan Israel segera berakhir.
"Mendesak kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa untuk segera mengambil langkah langkah politik dan diplomatik dengan melibatkan pihak pihak terkait, khususnya Israel Palestina untuk menghentikan perang, melakukan gencatan senjata, dan melakukan perundingan damai," beber dia. Tak hanya itu, PP Muhammadiyah juga kata Mu'ti meminta agar Israel untuk tidak memanfaatkan perang tersebut dengan melakukan agresi terhadap wilayah bangsa Palestina. Terlebih, hingga kini batas wilayah negara Palestina terus tergerus semenjak adanya perang yang sudah berlangsung puluhan tahun tersebut.
"Menyerukan agar Israel tidak memanfaatkan perang ini untuk terus melakukan aneksasi dan agresi terhadap wilayah dan bangsa Palestina demi tegaknya perdamaian di kawasan yang penuh gejolak ini," kata dia. "Semua pihak ikut serta menyelesaikan akar masalah dan menaati serta mengimplementasikan resolusi Dewan Keamanan PBB sebagai solusi konflik Israel Palestina," tukas Mu'ti.